Antusias Masyarakat Meningkat, Pemprov Kalsel Kembali Gelar Tradisi Budaya Baayun Maulid
MeratusNews.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan kembali menyelenggarakan salah satu kebudayaan yang dimiliki Kalimantan Selatan yaitu Tradisi Budaya Baayun Maulud yang diikuti ratusan masyarakat dari 13 Kabupaten/kota di halaman Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menuturkan pelestarian kesenian ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama, tanpa kecuali melestarikan dan memelihara tradisi baayun maulud, yang dilaksanakan pada setiap bulan rabi’ul awal atau bulan dilahirkannya junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
“Kita harus terus melestarikan seni, budaya dan tradisi islam yang ada di masyarakat kalimantan selatan,” ucapnya, Banjarbaru, Kamis (3/9/2024).
Dirinya menerangkan, selain untuk mengambil berkah atas keluhuran dan kemuliaan nabi Muhammad SAW, Baayun Maulid juga terkandung harapan agar kepada anak yang diayun selalu mendapat kebaikan dalam menempuh kehidupan selanjutnya. Dengan pelaksanaan baayun maulid ini dapat memperkenalkan kembali dan mewariskan nilai-nilai budaya banjar kepada generasi muda, sehingga tradisi-tradisi yang baik seperti ini tidak punah oleh perubahan zaman.
“Saya mengharapkan kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran guna memperteguh keimanan kepada allah swt dan kesungguhan dalam mencintai junjungan nabi besar Muhammad SAW,” harapnya.
Istri Gubernur Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah menambahkan Kegiatan ini bentuk upaya dalam melestarikan budaya daerah banjar agar tetap bertahan serta dikenal masyarakat dan terus berkembang.
“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW kehidupan di Kalimantan Selatan bertambah agamis, berkah serta memantapkan kecintaan umat kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, M. Taufik Akbar menambahkan Kegiatan Baayun Maulid ini dilaksanakan secara gratis peserta hanya membawa tapi bahalai (sarung panjang) 3 lembar, serudung atau selendang 3 lembar.
Pihaknya mengatakan diikuti 276 peserta dari 13 kabupaten/kota dengan peserta yang termuda berusia 1 Bulan 12 hati dan tertua berusia 76 tahun 10 bulan.
“Peserta yang ikuti ini tidak hanya dari Kalimantan Selatan tetapi juga merambah hingga ke provinsi tetangga yaitu Kalimantan Timur,” pungkasnya. (rel/usu).