Flight Free Day, HUT Jhonlin, dan Memori ‘Lapangan Pesawat’
MeratusNews.com, BATULICIN – Aroma rempah nasi kuning banjar menyeruak. Asap bakaran sate tebal tertiup angin. Kurang lebih 250 lapak pedagang berjejer rapi. Ribuan orang tampak asyik menikmati aneka makanan yang tersaji.
Dari kejauhan, panggung berukuran besar menyemburkan suara gahar. Musik DJ menghentak. Ada juga penampilan marching band yang serentak. Beriringan dengan terbitnya matahari, ribuan orang yang ada di sana mengikuti senam pagi.
Itu merupakan gambaran dari event ‘Flight Free Day’ yang digelar pada Minggu, (1/9/2024). Acara ini digagas oleh Jhonlin Group untuk merayakan ulang tahun ke-19 PT. Jhonlin Baratama pada 29 September.
Lokasi yang dipilih berada di runaway Bandara Bersujud, Simpang Empat, Tanah Bumbu. Sebuah tempat yang pada awal 2000-an dijadikan wadah nongkrong ‘darurat’ anak-anak muda. Sebuah tempat yang sentimentil bagi kebanyakan generasi millenial saat itu.
“Ini seperti kembali ke tahun 2000-an. Waktu itu tempat ini jadi lokasi nongkrong anak muda untuk mejeng, bahkan juga ada balap liar. Waktu itu memang seru sekali. Semua generasi millenial di sini pasti ingat itu,” kata Ricky, warga Simpang Empat.
Sajian entertainment belum selesai. Saat matahari mulai membubung tinggi, Senja Djingga, band yang populer dengan single Baju Merah, mulai menggeber dengan lagu-lagu populer, sebelum penampil utama, Candil, eks vokalis Seriues, berteriak dengan lantang, “rockeer jugaaa manusiaaa!”
Aktivitas warga yang ‘membajak’ bandara itu membuat Owner Jhonlin Group, Andi Syamsudin Arsyad, tersenyum. Dengan senang hati, dia pun membaur di antara belasan ribu masyarakat.
CEO Jhonlin Group, Ghimoyo, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan hiburan dan ruang kepada masyarakat Tanah Bumbu untuk menikmati suasana bandara.
“Tentunya memfasilitasi masyarakat yang haus akan tempat olahraga. Ide ini langsung dari Pak Haji Isam,” tuturnya.
Selain menyediakan sarana refreshing, olahraga dan hiburan, Jhonlin Group juga memberikan kupon gratis untuk makan minum kepada 12 ribu pengunjung.
“Tapi tadi baru pukul 08.00 Wita kupon sudah ludes, jadi kami siapkan kupon tambahan beberapa ribu lembar lagi,” ujarnya.
Ghimoyo menyebut kegiatan seperti ini adalah satu-satunya di dunia. “Ini pertama di Indonesia dan Batulicin,” katanya seraya mempertimbangkan agar event ini bisa menjadi acara rutin. (interaksi)