Kalimantan SelatanRegional

Ketua Dekranasda Kalsel Terima Rekor MURI Pembentangan Kain Sasirangan Sepanjang 5,7 Km

MeratusNews.com, BANJARBARU – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Raudatul Jannah (Acil Odah) menerima medali dan piagam penghargaan Rekor MURI atas inisiasinya dalam pembentangan kain sasirangan sepanjang 5,7 km dengan melibatkan seluruh SKPD Pemprov Kalsel, kabupaten dan kota, instansi vertikal maupun masyarakat, di kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Selasa (20/8/2024).

Usai penyerahan rekor MURI, Raudatul pun mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pemecahan rekor MURI dan ini sinergitas dan kolaborasi serta kekompakan yang baik dari semua unsur yang ada di Kalsel karena satu kesatuan yang kompak dan berkelanjutan.

“Mudah-mudahan dari pemecahan rekor MURI dapat menambah prestasi Kalsel bagi produk khas daerah sehingga produknya bisa meningkat dalam skala nasional hingga internasional,” ungkap Raudatul.

Raudatul pun menyebutkan, kain sasirangan yang dibentangkan sepanjang 5,7 km dengan membentuk kelayangan dandang yang merupakan permainan tradisional khas Banjar.

“Kita sudah lihat kain sasirangan yang sudah terbentang dengan semarak warna yang berbeda-beda mencerminkan warisan budaya tidak pernah punah. Tentu saja, dari rekor MURI akan mendukung para perajin dalam meningkatkan produk sasirangannya karena kain sasirangan ini telah dikenal secara luas,” ungkap Raudatul.

Sementara itu, Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri menyampaikan, pihaknya telah melakukan verifikasi dengan penilaian dan mencatat kain sasirangan yang terbentang sekitar 6.008 meter dengan 107 motif yang diikuti 6.127 orang sehingga Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel secara resmi mendapatkan penghargaan rekor MURI.

“Dari rekor MURI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel telah membangkitkan dan menyadarkan kita bahwa sasirangan sebagai warisan budaya,” kata Yusuf.

Yusuf pun mengutarakan, bahwa saat ini kain sasirangan bertransformasi sebagai pakaian hidup sehari-hari karena sasirangan itu merupakan inovasi dari kain sutra, katun dan bahan sintetis. (ril/ar)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button